Monday, November 21, 2016

CONTOH MAKALAH OLAHRAGA DAN FUNGSI OLAHRAGA DALAM PEMBENTUKKAN IDENTITAS MASYARAKAT

CONTOH MAKALAH OLAHRAGA DAN FUNGSI OLAHRAGA DALAM PEMBENTUKKAN IDENTITAS MASYARAKAT





OLAH RAGA DAN IDENTITAS:
FUNGSI OLAH RAGA DALAM PEMBENTUKKAN IDENTITAS MASYARAKAT DAN BANGSA DI KOTA MALANG



ABSTRAKSI


Olah Raga Dan Identitas: Fungsi Olah Raga Dalam Pembentukkan Identitas Masyarakat Dan Bangsa Di Kota Malang


            Olah raga adalah sesuatu yang bisa dinikmati oleh semua orang di dunia, tanpa memperhatikan stratifikasi atau yang berkait dengan tingkat kekayaan atau kemiskinan seseorang. Pertunjukkan Indonesia di Olimpiade Athena 2004 dan kekurangan perhatian dari masyarakat menciptakan pertanyaan yaitu kalau olah raga penting untuk orang Indoneisa maka bagaimana olah raga seharusnya disikapi?. Studi lapangan ini memfokuskan pada perasaan terhadap olah raga di Kota Malang dan menunjukkan fungsi olah raga dalam pembentukkan identitas masyarakat dan bangsa. Studi lapangan dilakukan antara bulan September sampai Desember 2004 di Kota Malang. Untuk mengumpulkan data, beberapa tempat olah raga misalnya veledrome, stadion Gayajana dan Komite Olah Raga Nasional Indonesia di Malang dikunjungi oleh peneliti. Beberapa pertandingan atau permainan olah raga juga dihadiri. Data penelitian bersifat qualitatif dan termasuk data dari hasil observasi, beberapa angket, wawancara yang dilakukan secara formal dan informal dan informasi dari surat kabar termasuk Kompas, Jawa Pos dan Malang Pos. Hasil studi lapangan adalah bahwa ada dua fungsi olah raga dalam pembentukkan identitas masyarakat di Malang. Yang pertama, tim sepak bola Arema dan pendukungnya Aremania adalah cara mengidentifikasikan diri kalangan banyak masyarakat Malang. Arema termasuk prinsip dan kelakukan orang Malang sejak dulu dan kebanyakan masyarakat Malang ikut Aremania. Fungsi kedua termasuk cara olah raga memberi kesempatan untuk bertemu dengan teman, sosialiasi dan menghabiskan waktu untuk orang yang bermain secara profesional, untuk organisasi atau untuk hobi. Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa untuk orang Malang yang suka bermain atau menonton olah raga, olah raga adalah bagian dari hidupnya dan mempunyai fungsi besar dalam pembentukkan identitas masyarakat dan bangsa di Kota Malang.


BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
            Olah raga adalah sesuatu yang bisa dinikmati oleh semua orang di dunia, tanpa memperhatikan stratifikasi atau yang berkait dengan tingkat kekayaan atau kemiskinan seseorang. Fungsi utama olah raga adalah untuk menyehatkan badan dan memastikan organ tubuh masih sehat. Akan tetapi, biasanya olah raga mempunyai arti yang sangat luas dan dalam. Olah raga mempunyai kemampuan untuk menciptakan perasaan bahwa orang termasuk dalam kelompok atau komunitas yang mencintai hidup sehat. Ketika bermain olah raga, semua pemain menjadi sama tanpa memperhatikan suku bangsa, kekayaan, warna kulit atau agama.[1] Dalam konteks ini, olah raga dapat disebut Bahasa Internasional karena semua orang bisa ikut dan bermain bersama tanpa mengerti bahasa orang lain secara verbal. Olah raga bisa membuat teman menjadi musuh dan musuh menjadi teman. Untuk menonton atau ikut, olah raga dapat dinikmati oleh semua masyarakat, anak kecil sampai orang yang tua. Keterlibatan seseorang dapat dilakukan secara tidak langsung seperti menonton olah raga di televisi, mengantar anak untuk berolah raga setelah sekolah sudah selasi atau menonton pertandingan di lapangan. Selain itu, keterlibatan dapat juga secara langsung seperti bermain untuk klub, propinsi atau negara. Olah raga tidak tergantung pada kekayaan negara atau kekayaan orang yang bermain. Olah raga dapat diciptakan atau dimodifikasikan untuk daerah atau situasi. Oleh karena itu, olah raga bisa menjadi gaya hidup untuk beberapa orang dan dapat berfungsi sebagai cara untuk menghabiskan waktu yang aman dan persahabatan. Olah raga mempunyai kemampuan untuk mengingkatkan rasa pada diri, daerah atau negara.[2]

Rumusan Masalah
            Di Olimpiade Athena pada tanggal 13-29 Augustus 2004, Indonesia mendapat empat medali, satu emas, satu perak dan dua perunggu. Walaupun mendapat medali-medali di Olimpiade adalah prestasi yang baik, dibandingkan dengan negara lain, kesuksesan ini tidak terlalu bagus. Hal ini berarti, walaupun penduduk Indonesia jumlahnya banyak sekali, bahkan merupakan negara keempat di dunia yang penduduknya paling banyak namun Indonesia hanya mengirim 39 atlet dalam 14 jenis olah raga ke Olimpiade.[3]Hal tersebut bisa dibandingkan dengan negara seperti Australia yang mempunayi 20 juta penduduk tetapi mendapat 49 medalia, 17 emas, 16 perak dan 16 perunggu. Selain dengan itu, tidak ada stasion television yang menyiar Upacara Pembukaan Olimpiade atau olah raga secara langsung dan ada kurang perhatian dari masyarakat Indonesia tentang Olimpiade.

Sebagai orang Australia, peneliti tahu bahwa kebanyakan alasan Austraila mendapatkan banyak medali di Olimpiade Athena adalah karena Australia mempunyai kebudayaan olah raga. Memang ada faktor lain, seperti fasilitas yang bagus, pemerintah yang membayar atlet atau klub olah raga uang yang cukup banyak, dan program-program pembinaan untuk anak-anak. Akan tetapi, semua faktor ini belem tentu akan membuat negara berprestasi dalam bidang olah raga. Sikapnya masyarakat dalam bidang olah raga, pemain dan usaha masyarakat untuk menjadi pemain dan negara olah raga yang terbagus di dunia menjadi satu hal yang penting. Bagi kebanyakan orang Australia, kebudayaan olah raga memberi arti bahwa banyak orang Australia mempunyai identitas yang termasuk kegiatan olah raganya. Kegiatan olah raga berfungsi sebagai sarang untuk mengidentifikasikan diri. Oleh karena itu, peneliti ingin menemukan kalau ada kebudayaan olah raga atau kalau masyarakat Malang menganggapi olah raga sebagai bagian dari hidupnya.

Tujuan dan Kegunaan Masalah
            Dari gambaran ini maka dapat dirumuskan masalahnya untuk penelitian ini adalah bagaimana fungsi olahraga dalam pembentukkan identitas bagi masyarakat di kota Malang.



BAB II
METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian
            Sebagai studi lapangan, penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif yang banyak melibatkan orang untuk diwawancarai dengan semakin banyak orang di Malang untuk dimintai pendapatnya dan perasaannya tentang olah raga di Malang, maka semakin valid datanya.

Tempat dan Waktu Pentlitian
            Penelitian ini dilakukan di Kota Malang, di antaranya velodrome, Stadion Gajayana, dan beberapa tempat lain seperti gedung-gedung olah raga, tempat olah raga di universitas, stadion dan jalan lokal. Waktu penelitian dilakukan antara bulan September sampai Desember tahun 2004.

Populasi dan Sampel
            Walaupun sepak bola adalah cukup besar di Malang, peneliti juga ingin melihat pada olah raga lain. Sebetulnya bagian besar laporan ini memfokuskan terhadap sepak bola karena itu olah raga yang terbesar di Malang. Akan tetapi, ada beberapa olah raga lain yang juga besar dan agak populer. Oleh karena itu, peneliti mencoba mewawancarai sebanyak mungkin pemain dan penonton olah raga dari beberapa cabang olah raga selain sepak bola misalnya balap sepeda, paralayang dan karate.


Teknik Pengumpulan Data
            Untuk mengumpul data, peneliti memakai beberapa metode. Yang paling utama, peneliti memakai observasi. Sebab dengan observasi, peneliti dapat menemukan lebih banyak pendapat orang daripada kalau dibuat pertanyaan dalam bentuk angket. Peneliti juga terkadang ikut pertandingan olah raga, dan juga menjadi terlibat dalam menonton olah raga, misalnya menonton Arema di Stadion Gajayana. Selain itu, peneliti sering bertanya kepada penduduk Malang, kedua secara formal seperti wawancara dan informal dengan melakukan pembicaraan secara umum. Untuk melengkapi data yang diperlukan maka digunakan angket terutama pemain dan penonton olah raga. Peneliti juga sering membaca bagian olah raga dalam surat kabar termasuk Kompas, Jawa Pos dan Malang Pos.

Profil Lokasi Penelitian
            Setelah melakukan penelitian di Malang, maka peneliti menetapkan untuk responden dapat diklasifikasikan dalam beberapa topik. Topiknya adalah,