Sunday, December 25, 2016

CME pada Site Seluler

CME pada Site Seluler


Sistem Komunikasi Bergerak Seluler merupakan sistem komunikasi dengan media transmisi tanpa kabel (ruang bebas), yang mampu untuk memberikan derajat mobilitas yang baik pada pelanggan (MS).Pelanggan yang bergerak menyebabkan karakteristik random sinyal pada kanal transmisinya. Sistem ini bersifat seluler yang berarti cakupan jaringan dibagi dalam beberapa sel yang tiap sel dilayani minimal oleh sebuah perangkat radio yang disebut Radio Transceiver Station atau BTS. Selain perangkat radio yang merupakan perangkat utama pada sistem seluler terdapat juga perangkat penunjang yang berfungsi sebagai penunjang bagi sistem seluler secara keseluruhan.Perangkat pendukung ini berkaitan dengan bangunan sipil (civil),mekanikal dan juga elektrikal yang di kenal dengan CME (civil,mechanical,dan electrical). Pemeliharaan yang dilakukan pada perangkat pendukungi CME akan meningkatkan peformansi kerja keseluruhan system serta pendeteksian dan meminimalisasi gangguan pada site seluler

Pendahuluan
Perkembangan teknologi informasi pada saat ini seiring dengan revolusi teknologi informasi. Hal ini terlihat pula dalam perkembangan teknologi dibidang telekomunikasi yang berkembang pesat. Perkembangan teknologi telekomunikasi ini, khususnya telepon selular juga mempengaruhi jumlah pelanggan. Peningkatan yang terjadi pada pelanggan menyebabkan Operator membutuhkan traffic yang lebih besar dalam palayanan jaringan agar bisa menyeimbangi kenaikan pelanggan tersebut, jika tidak diimbangi, maka akan terjadi berbagai macam gangguan dalam komunikasi. Diwaktu yang sama ditemukan kesulitan dalam penambahan base station yang baru. Setiap pembangunan sebuah site harus mempunyai izin pembangunan dan negosiasi dengan pemilik lahan. Diakhir waktu sering terjadi penghabisan waktu negosiasi dan operator mendapatkan pembayaran site yang mahal.
Berdasarkan fakta di atas maka salah satu pemecahan masalah adalah dengan mengefektifkan kerja perangkat sistem seluler dengan cara pemeliharaan site seluler yang terdiri dari perangkat utama dan perangkat penunjang. Sehingga dapat meningkatkan kerja perangkat serta pendeteksian sedini mungkin dan meminimalisir gangguan yang terjadi. Perangkat penunjang ini berkaiatan dengan bangunan,mekanik dan elektrik yang di kenal dengan CME (civil,mechanical electrical,dan electrical).
PERANGKAT-PERANGKAT PENUNJANG SITE SELULER
Site seluler pada umumnya mempunyai konfigurasi komponen penunjang sebagai berikut:
Menara
Pagar
Shelter
Elektrikal
Genset dan Rumah genset
3.1 Menara
Menara terdapat di lokasi BTS yang digunakan untuk menempatkan antena transmitter/receiver dari perangkat radio di dalam shelter. Menurut tempat dibangunnya menara ada dua macam yaitu di atas tanah (land) dan di atas gedung/atap (rooftop). Hal yang perlu diperhatikan pada menara adalah antara lain: ketingian menara, jenis menara, struktur menara, lahan yang diperlukan, grounding, dan keamanan.
Pada dasarnya ada dua macam menara yaitu tower (self-supporting structure) dan Mast (guyed structure). Perbedaan utama antara tower dan mast adalah pada struktur penyangganya. Pada tower struktur peyangganya berada lansung pada kaki menara tersebut (1 untuk monopole, 3 atau 4 kaki ), sedangkan pada mast struktur peyangganya berupa kawat yang ditarik dari badan menara (biasanya dari bagian atas) sampai ke tanah pada jarak tertentu dari kaki menara. Hal penting yang perlu diperhatikan untuk kekuatan peyangga mast adalah tegangan kawat dan jarak angkur dari kaki menara.
Mast
Mast adalah istilah yang digunakan untuk tiang pancang penyeimbang kapal laut. Pada telekomunikasi, mast adalah jenis menara yang bersifat elastic dimana penahan mast berupa kawat yang ditarik dari badan mast ke angkur yang berada ditanah. Harga yang dikeluarkan cukup mahal karena menggunakan lahan yang relatif luas.
Konstruksi guyed mast ini terdiri atas beberapa triangular cross section yang di pasang secara vertical.Tiap section berkisar sekitar 6 meter tingginya dan jarak antar kaki sebesar 0.5-1 meter yang disesuaikan dengan perangkat yang akan ditempatkan disana.
Kekuatan utama dari mast ini adalah kawat peyangga sehingga kekuatan pada kawat ini harus diperhatikan. Kawat ini dikaitkan pada angkur yang terpadan pada beton peyanga dan ketingian tower ini bisa mencapai 50 m.
3.1.2 Tower
Tower adalah menara yang sturktur payangganya adalah kakinya sendiri yang tersiri atas 1 kaki (monopole), 3 atau 4 kaki. Tower sangat cocok untuk peyangga antenna seluler dan microwave dalam jumlah yang banyak karena memerlukan biaya yang lebih murah dan lahan yan lebih kecil dari pada mast.
Gambar 3.1 Tower
Berikut ini dimensi lahan untuk tower 3 dan 4 kaki.
w
T
T T
Tabel 3.1 harga W dan tinggi T dari tower
3 kaki4 kaki
Tinggi Tower(meter)T(meter)W(meter)Aproksimasi berat(ton)Tinggi Tower(meter)T(meter)Aproksimasi berat(ton)
10770.12071
20871.73092.2
3010.29340104
4011.510650128
5013.81210601312
6015.514147014.416
.
3.1.3 Hybrid
Dimana menara tower yang ditambahkan guyed diatasnya sehinga dinamakan hybrid.
Ada beberapa komponen menara
Antenna mount, adalah struktur penyangga antenna yang akan dipasang pada menara. Perangkat ini sebenarnya bervariasi dan dibedakan atas jenis antenna, jumlah antenna, dan jenis struktur antenna
Bracket, adalah komponen yang digunakan sebagai penyangga kabel tranmisi coaxial pada badan tower
Cable tray, adalah tangga rel penyangga kabel yang menghubungkan shelter dengan tower.
Cable ladder, adalah tanga rel penyangga kaber kaki tower ke antenna mount.
Coaxial cable accessories, adalah komponen yang berkaitan dengan instalasi kabel coaxial di tower.
3.2 Pagar
Pagar memegang peranan penting dalam menunjang facktor keamanan dan akan menjadi pembatas utama area site dengan lingkungan sekitar. Pagar dibutuhkan pada menara yang berada di tanah dengan jarak antar bangunan dengan pagar adalah lebih kurang 1 meter
Struktur umum pagar lokasi menara
Pondasi
Dinding
Pagar ringat (kawat atau besi)
Pagar merupakan tipe bangunan ringan yang didomisili dengan dinding. Konstruksi pondasi untuk pagar berupa pondasi terusan dengan kolom praktis. Untuk membuat pondasi, tanah lokasi pagar digali terlebih dahulu dengan kedalaman galian tidak boleh kurang dari 30 cm dan lebar galian tergantung dengan kepadatan tanah sehinga makin padat tanah maka lebar galian bisa makin dikurangi
Bahan yang digunakan untuk pondasi terusan adalah:
Semen cor dengan tulang
Batu kali dan semen
Bahan untuk dinding pagar
Batu bata
Batako
Pengerjaan dinding pagar
Plester
Aci
Cat
Pengunaan pagar ringan pada pagar adalah untuk mengurangi robot pagar secara keseluruhan dan memudahkan pemantauan ke dalam lokasi. Umumnya pagar ringan terbuat dari besi sehinga perlunya dilakukan gounding.
Gerbang merupakan bagian pagar yang membutuhkan pondasi yang cukup kokoh sebagai pendukung gerbang, sedangkan gerbang yang digunakan memiliki jenis bukaan ganda dan gerbang geser.
Pagar memiliki kolok beton dengan ukuran 30-50 cm dengan konstruksi kaki berupa beton bertulang.
Pagar yang mengelilingi site seluler harus disertai saluran air yang dibuat disekaliling lokasi tepat di dekat pagar yang berupa buis beton atau rolag bata yang terhubung ke saluran pembuangan air utam dan ke sumur resapan.
Akses jalan masuk merupakan hal yang sangat penting untuk instalasi dan pemeliharaan yang dapat berupa tanah yang dipadatkan, paving block, beton rapat, dan aspal. Pada paving block harus diberi pambatas (kansteen) dengan suatu struktur yang kuat seperti beton.Untuk menjaga agar permukaan paving tetap rata dengan tanah sekitarnya maka perlu melakukan penggalian dengan kedalaman 10-15 cm pada daerah yang akan diberi paving
Konstruksi paving block sebagai berikut:
Tanah yang sedah digali di padatkan
Bagian dasar dilapisi dengan pasir dan dipadatkan kembali dengan rata
Paving dipasang dengan padat dan rata
Taburi pasir dan pastikan pasir mengisi sela-sela paving dengan rata.
Lokasi menara yang kondisi yang memilliki kondisi tertentu seperti tanah bergelombang atau tidak rata, terdapat saluran air atau kali dan berada dikemiringan atau lereng bukit maka diperlukan kerjaan tambahan yaitu
Pembangunan jembatan yang tergantung pada jenis saluran air yang harus dilewati
Pembangunan tangga jika lokasi menara berada pada kemiringan yang cukuo curam
Pembangunan turap jika lokasi menara berada pada lereng bukit atau tempat yang mudah longsor.Turap yang memiliki konstruuksi terbuat dari susunan batu atau dindin beton berfungsi untuk menahan tanah agar tidak longsor.Turap dibuat berjenjang atau datar yang memiliki perbandingan tinggi dan lebar turab adalah tidak boleh melebihi 3 : 1 dengan dilengkapi sistem pembuangan air untuk mengalirkan air resapan tanah yang ditahan.
3.3 Ruang Perangkat (shelter)
Shelter adalah sebagai tempat yang sifatnya semipermanen untuk menempatkan perangkat-perangkat radio serta perangkat penunjang lainnya. Shelter atau ruang perangkat berguna untuk menempatkan dan melindungi perangkat yang rentan terhadap gangguan cuaca dan kejahatan. Ruang perangkat harus selalu dipantau kondisinya yaitu kondisi suhu dan kelembapan, kabersihan, dan perangkat keamanan untuk kondisi darurat.
Gambar 3.2 Bangunan Shelter
Untuk melaksanakan fungsinya maka ruang perangkat harus memiliki struktur (pondasi, dinding, dan atap) yang kokoh untuk mancegah rubuhnya ruangan dan merusak perangkat yang ada didalamnya.
Ruang perangkat harus terisolasi dengan baik untuk pemudahan pengendalian lingkungan di dalam ruang dan meminimalisir kebisingan akibat perangkat.
Tipe ruang perangkat secara umum adalah bertipe ruangan di dalam bangunan, ruangan berdiding tembok, dan kontainer yang terbuat dari fiber atau baja.
3.3.1 Pondasi
Pondasi merupakan struktur penunjang bagi bangunan diatasnya, struktur pondasi harus mampu menjadi landasan yang kokoh bagi ruang perangkat sekalipun tanah disekitarnya labil. Tipe pondasi yang digunakan tergantung pada kondisi tipe tanah, tipe bangunan selter dan kondisi lingkungan sekitar
Dalam ilmu ukur dikenal berbagai macam tipe pondasi tapi yang sering digunakan adalah
Pondasi baut
Pondasi kaki terusan
Pondasi kaki tiang
Pondasi tiang pancang
Pondasi rakit
Pondasi untuk ruang perangkat berupa kontainer sekaligus menjadi penopang beban keseluruhan ruangan dan isinya yang kira-kira lebih dari 450 kg/m2 yang biasanya pondasi kontainer ini ditinggikan dari permukaan dengan tujuan untuk meminimalisir resiko genangan air, meminimalisir dari gangguan yang bersifat korosit linggkungan sekitas seperti kotoran hewan, kelembapan udara, dll. dan sekaligus berfungsi sebagai tangga masuk ke dalam ruang perangkat.
Konteiner diikatkan pada pondasi dengan menggunakan baut. Ada dua tipe baut yaitu baut mekanik dan baut kimia.
3.3.2 Atap dan tapis
Atap mampu mengalirkan air ke pembuangan dengan beban hidup atap sekitar 100 psf (pound per square feet)- 488,24 kg-f/m2.
Hal-hal yang harus diperhatikan adalah
Dimensi talang air
Dudukan ke penopang
Celah yang mungkin terjadi antara atap dan dinding
Celah yang terjadi diantara langit-langir
Tapis berguna untuk mencegah air masuk pada shalter yang terbuka
3.3.3 Dinding
Dinding berfungsi untuk isolasi bagian luar dan bagian dalam, instalasi berbagai perlengkapan, dan tempat menempatkan bukaan (feeder entry point).
Untuk menjaga dinding berfungsi dengan baik maka hal yang perlu diperhatikan adalah:
Sil antara dinding dan atap,antar partisi dan antar dinding dan lantai.
Cacat dinding akibat pemasangan alat.
Cacat dinding akibat instalasi perangkat itu sendiri.
Cacat bawaan dari pabrik.
3.3.4 Lantai
Lantai merupakan penopang utama untuk seluruh perangkat yang tidak mungkin ditempatkan pada bagian dinding sehinngga lantai memiliki daya dukung >450 kg/m2 yang biasanya dilapisi vinyl untuk mencegah kerusakan dan antistatik.
3.3.5 Jalur kabel (tray)
Kabel tray dipasang horiontal pada jarak lebih kurang 60 cm dari langit-langit yang mengelilingi dinding dalam shelter kecuali dinding pada pendingin AC, dan kabel tray vertikal dipasang pada tempat-tempa yang dibutuhkan.
Gambar 3.3 Jalur Kabel Tray
Feeder entry point dibuat dengan melubangi dinding dan memasang pelat bertulang sebagai jalan masuk kabel
3.4 Sistem kelistrikan (elektrik)
Sistem ini adalah sistem utama yang menunjang perangkat radio yang berada di dalam ruang perangkat dimana fungsi utamanya adalah mendistribusikan daya ke setiap perangkat elektrik d dalam site. Sistem kelistrikan mencakup antara lain sistem alarm, sistem pengamanan perangkat, dan sistem pandingin.
Didalam hukum dasar listrik arus listrik dibagi menjadi dua macam, yaitu:
DC (Direct current) adalah arus dan tegangan konstan setiap saat
AC (Alternative current) adalah arus dan tegangan berupa gelombang sinusoidal dengan frekuensi tertentu.
Pada tegangan AC, bisa diaplikasikan dengan phasa tunggal dan multi phasa. Listrik yang dihasilkan pada PLN dibangkitkan dengan menggunakansistem 3 phasa dimana masing-masing arusnya mempunyai perbedaan phasa sebesar 1200 satu sama lain.
Secara umum untuk perumahan biasa sistem kelistrikan yang digunakan adalah satu phasa, artinya dari jala-jala PLN hanya diambil satu kawat berphasa (R, S, atauT). Dari jala-jala PLN akan masuk ke transformator, kemudian akan ditarik ke KWH meter pada rumah, dan kemudian ke main distribusi panel (MDP).
MDP memiliki fungsi sebagai pembagi arus listrik ke sekelomok perangkat. Pada KWH meter terdapat MCB (Miniatur Circuit Breaker) utama dan pada MDP terdapatsejumlah MCB untuk masingg-masingg kelompok perangkat.
Sedangkan untuk industria termasuk BTS shelter memiliki sitem kelistrikan tiga phasa karena perangkat pada shelter ada yang menggunakan catuan AC satu phasa (Lampu, AC, dll) dan catuan AC tiga phasa (rectifier). Daya listrik yang digunakan tidak hanya dari listrik PLN tetapi juga terdapat generator set sebagai cadangan supplay daya.
Perangkat yang berhubungan dengan kelistrikan di site BTS antara lain:
3.4.1. KWH meter
KWH meter digunakan sebagai alai untuk mengukur daya yang terpakai oleh perangkat pada sistem elektrik di BTS.Selain itu KWH meter juga berfungsi untuk membatasi pasokan arus yang disalurkan ke main distribusi panel (MDP)
Gambar 3.4 KWH meter
3.4.2. Main Distribusi Panel (MDP)
MDP merupakan panel pembagi utama pada sistem kelistrikan di site BTS. Selain memberikan pasokan arus ke tiap beban, perangkat, dan komponen di site, MDP berfungsi juga sebagai proteksi pada perangkat-perangkat tersebut apabila terjadi kelebihan arus atau kelebihan voltage.
Gambar 3.5 Main Distribusi Panel (MDP)
Komponen utama dari MDP adalah:
Kotak MDP
Kotak MDP memiliki accesories berupa:fuse, kabrl indikator beserta lampunya, sepatu kabel MCB rail, terminal tembaga untuk busbar, kabel ducting, label, cover, dan set kunci.
Gambar 3.6 Kotak MDP
Miniatur Circuir Breaker (MCB)
MCB adalah komponen elektrik yang digunakan untuk peroteksi kelebihan arus atau beban.MCB dapat dibedakan atas MCB satu phasa, tiga phasa, dan maksimun arus gantung dan tegangannya.
Gambar 3.7 MCB
Sistem proteksi internal
Sistem proteksi internal digunakan dalam rangka untuk memproteksi perangkat beban dari adanyaarus berlebih dan loncatan tegangan yang tinggi.alai ini biasanya terdiri atas surge voltage controller dan lighting controller
Kontaktor AC
Kontaktor adalah alat yang digunakan untuk mengontrol aliran arus agar tidak terjadi kerusakan akibat overload.Alat ini aktif bila besaran input (arus/voltage) lebih kecil dari harga tertentu dan akan putus bila input melebihi arus cut off.
Gambar 3.8 Kontaktor AC
Timer AC
Alat ini digunakan untuk mengeset waktu yang dibutuhkan untuk mengaktifkan salah satu AC ketika yang satunya idle agar suhu ruangan tetap ideal dengan mengefisiansikan kerja dua AC
3.4.3. Alarm system
Alarm system berfungsi untuk mengontrol sejumlah sensor di dalam shelter dam melaporkannya ke OMC atau pusar maintenance BTS dan mengaktiffkan perangkat yang terkaitan dengan sensor, atau dengan kata lain alarm system ini digunakan sebagai pemdeteksi dini apabila terjadi sesuatu didalam BTS.
Prinsip operasi didalam sistem alarm secara umum digambarkan di diagram blok dengan beberapa detektor antara lain:detektor panas, detektor asap, detektor pintu,detektor temperatur yang dihubungkan dengan panel alarm, kemudian panel alram mengirimkan pesan sistem keamana terpusat dan pada bel.
Selain sistem alarm,didalam shelter juga dilengakpi dengan proteksi pangamanan kebakaran yaitu thermatik dan fire exthinguisher.
Panel Alarm
Detektor panas
Detektor Asap
Detektor Pintu
Detektor temperatur
Sistem Keamanan Terpusat
BEll
3.4.4. AC (Air Conditioner)
AC atau penyejuk ruangan dipasangkan didalam shelter agar suhu ruangan tetap stabil karena perangkat radio yang berada pada shelter bekerja optimal pada range suhu tertentu.
Gambar 3.9 AC
AC dikontrol oleh timer dimana kedua AC dapat bekerja begantian dan jika listrik AC mati maka exhauster (DC fan) akan menyala secara otomatis. Bagian out door AC diletakkan diruangan yang terpisah atau di luar shelter dengan penutup tertentu, karena komponen out door mengghasilkan panas maka sistem ventilasi harus baik untuk sirkulasi udara.
3.4.5. Sistem grounding
Sistem ini dibuat untuk menjaga keseluruhan perangkat dari kerusakan akibat kelebihan arus dan tegangan.
Sistem grounding site terdiri atas
Sistem grounding tower
Sistem grounding pagar
Sistem grounding antena dan feeder
Sistem grounding shelter
Sistem grounding perangkat dalam shelter
Sistem grounding MDP
Semua sistem grounding dihubungkan dengan panel grounding yang tesebar dan kemudian dihubungkan ke panel pusat pada bak grounding di luar shelter.
Gambar 3.10 Sistem Grounding
3.5 Genset dan Perangkat Pendukungnya
3.5.1 Rumah genset (power house)
Rumah genset atau yang lebih dikenal dengan power house merupakan tempat meletakkan genset dan perangkat pendukungnya seperti tangki bahan bakar, penel listrik, groundingg, dll
Hal-hal yang harus dipertimbangakan dalam pembangunan power house
Ukuran ruang
Menyediakan ruang lebih kurang sekitar 1 m disekitar generator
Penempatan perangkat pendukung seperti baterai,panel kontol.dll
Lokasi ruang
Sedekat mungkin dengan beban utama yaitu ruang perangkat
Aliran udara yang baik
Cukup aman dari ganngguan alam
Struktur ruang
Cukup baik menahan panas
Cukup baik meredam bising
Pondasi Genset
Ventilasi
Sistem pengamanan
Sistem pendukung
Sistem kelistrikan
Tengki bahan bakar dan dudukannya
Gambar 3.11 Elemen Power House
Elemen-elemen dari power house adalah:
Pondasi atau landasan perangkat
Pondasi harus cukup kuat untuk menahan beban perangkat dan menahan getaran yang dihasilkan perangkat. Konstruksi yang umum di pakai adalah pondasi beton atau baja dengan menggunakan tipe landasan tunggal atau landasan ganda.
Untuk pembuatan pondasi generator set disarnkan pada ketinggian lebih kurang 6 inchi dari lantai dan pondasi dilebarkan 12 inchi dari dimensi tapak generator set
Ventilasi
Berguna untuk
Pasokan udara untuk mesin generator
Sistem pendingin mesin
Pembuangan panas dari dalam ruangan
Pembuangan sisa pembakaran mesin
Ventilasi dapat dibedakan atas dua yaitu:
Saluran masuk,dibuat dengan membuat bukaan pada dinding power house yang menyebabkan udara masuk dengan bebas.Bukaan ini dilengkapi dengan jalusi atau louver
Saluran keluar, yang terdiri atas saluran udara dan saluran pembuangan sisa pembakaran mesin.saluran udara dilengkapi dengan kipas dan pemipaan jika perlu dan dirancang sedemikian rupa agar udara keluar dengan bebas, sedangkan saluaran pembuangan sisa pembakaran dibuat pipa yang langsung keluar yang dilengapi dengan isolator, perdam bising,dan tudung hujan
Sistem pengamannan pada ruang genset terdiri atas pengamanan kebakaran dan pengamanan listrik (grounding).
Gambar 3.12 Fire Alarm
Sistem pendukung adalah
Automatic Transfer Switch
Pemindahan saklar otomati atau ATS berfungsi untuk mengalirkan listrik dari generator ketika suplai aliran listrik dari PLN berhenti, dan pemutusan kembali ketika suplai aliran listrik PLN kembali normal.
Gambar 3.13 ATS
Pendeteksi otomatis aliran listrik utama atau automatic main failure (AMF)
AMF berfungsi untuk mendeteksi kegagalan aliran listrik utama dari PLN dan menyalakan genset jika terjadi hal di atas.
Gambar 3.14 AMF
Penerangan
Penerangan di ruang genset menggunakan lampu utama dan lampu darurat
Jalur kaber pada ruang genset dijauhkan dari genset atau diberi penutup
Peletakkan tangki bahan bakar harus sesuai perhitungan kemudahan pengisian dan faktor keamanan.
3.5.2 Genset
Genset merupakan kesatuan generator listrik,mesin pemutar dan komponen-komponen tambahan.Geneator berfungsi ketikan aliran catu daya utama PLN terputus, gangguan listrik PLN seperti turunnya tegangan atau fluktuasi tegangan, dan kasus-kasus tertentu yangg menyebabkan aliran catu daya utama dari PLN terganggu.
Komponen pokok genset adalah:
Mesin utama yang biasanya berupa mesin pembakaran dalam bahan bakar diesel, gas atau metanol. Mesin utama berfungsi untuk memutar bagian rotor generator listrik dengan putaran secara stasioner (kecepatan konstan)
Generator listrik, yang digunakan untuk shelter adalah generator listrik 3 phasa.
Panel control memudahkan untuk memantau kondisi dan kinerja genset.Panel control memberikan pengukuran menurut apa yang kita butuhkan termasuk alat ukur temperatur, arus listrik, tekanan bahan bakar, dll.
Komponen control, auto-start/auto-shutdown berfungsi untuk mem back-up, menggantikan pasokan aliran listrik dari PLN dan voltage regulator berfungsi untuk menjaga tegangan keluaran generator tetap pada level yang ditentukan.
Prinsip kerja dari voltage regulator adalah pertama mengukur tegangan output generator kemudian membandingkan dengan tegangan referansi dan terakhir memberikan perubahan tegangan pada bagian penghasil medan magnet.
Tangki bahan bakar.
Sistem pendingin menggunakan air regulator dan sirip pendingin.
PEMELIHARAAN PERANGKAT PENUNJANG
Pemeliharaan Perangkat-Perangkat Penunjang
Perangkat-perangkat penunjang dalam site seluler merupakan hal yang sangat penting karena perangkat ini mendukung kerja perangkat utama dalam site seluler. Perangkat ini berhubungan dengan bangunan sipil, mekanikal dan elektrik sehingga biasa juga disebut CME (civil, mechanical, electrical). Agar perangkat-perangkat penunjang dapat bekerja sebagai mana mestinya maka perlu di lakukan pemeliharaan terhadap perangkat ini.
Adapun aktivitas pemeliharaan CME di site seluler menyangkut beberapa hal:
Tujuan dari pemeliharaan CME adalah:
Memastikan bahawa apa yang ada dilapangan sesuai dengan spesifikasi standa mutu yang ditetapkan perusahaan
Melakukan tindakan-tindakan yang bersifat preventive ataupun perbaikan yang bersifat tertentu.
Hasil dari pengecekan yagn dilakukan secara rutin didokumentasikan sebagai bahan referensi untuk tindakan dikemudian hari.
Kendala
Dalam pelaksanaan pemeliharaan CME terdapat beberapa fakto kendala,yaitu:
Dokumetasi dari site seluler tersebut
Pengetahuan SDM dalam pemahanan karakteristik dan spesifikasi secara umum dari peralatan atau bangunan yang terkait dengan CME.
Keterbatasan keterampilan dalam melakukan pengukuran atau troubleshooting yang berkenaan dengan CME
Keterbatasan waktu yang diperlukan untuk pemeliharaan cukup lama jika melakukan pemeliharaan detil
Cuaca yang tidak memungkinkan melakukan pengukuran
Otoritas yang kurang jelas dalam masing-masingg bagian yang terkait dalam pemeliharaan site seluler.
Faktor keamanan
Lingkungan kerja
Lingkungan kerja dari pemeliharaan CME adalah melakukan tugas pemeliharaan dan membuat laporan yagn berisi hasil temuan dan usulan perbaikan yagn menyangkut CME pada site seluler.
Perbaikan ataupun troubleshooting dilakukan sesuai dengan petunjuk supervisor atau pihak yang berwenang.
Batasan dari pekerjaan pameliharaan site seluler adalah:
Hanya melakukan pemeliharaan pada komponen CME
Tidak melakukan perubahan apapun pada perangkat radio
Melaporkan kepada supervisor sebalum melkukan tindakan jika menemukan kejanggalan
Trobleshooting atau perbaikan dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Keterampilan yang diperlukan dalam melakukan pemelliharaan CME adalah:
Mengetahui jenis dan ragam peralatan atau bangunan CME tang terdapat di dalam site seluler
Mengetahui spesifikasi umum setipa peralatan atau bangunan yang telah terpasang pada tiap BSS
Mampu membaca diagram teknik peralatan secara umum
Mengetahui batasan cakupan pekerjaan,apa yang boleh dan apa yang tidak boleh
Mengetahui dasar-dasar perawatan peralatan atau bangunan CME pada BSS
Mengetahui prosedur pelaksanaan pekerjaan perawatan yang berkaitan dengan peralatan atau bangunan CME pada BSS
Mengetahui fenomena gangguan umum CME pada BSS
Mengetahiu penggunaan alat ukur secara umum
Mampu melakukan perawatan dan pemeliharaan rutin peralardtan atau bangunan CME
Mampu melaksanakan pekerjaan inspeksi fisik dan fungsional peralatan atau bangunan CME
Membuat laporan dan usulan tentang peralatan atau bangunan CME
Mengetahui urutan prioritas pelaksanaan pekerjaan perawatan berdasrkan kebutuhan operasional
Tanggung jawab yang dibutuhkan dari personil pemelihara CME antara lain:
Menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan BSS
Mememlihara pagar dan paving blok
Memelihara bangunan shelter
Memelihara struktur menara komunikasi
Memelihar kabel tray atau ledder
Memelihara system plumbing
Memelihara drainage
Memelihara aircraft warning light
Memelihar outdoor kabel
Memelihara panel listrik
Memelihara genset
Memelihara batrai charger atau UPS
Memelihara air conditioner (AC)
Memelihara fire alarm
Memelihara sistem grounding
Ditinjau dari sifatnya pemeliharaan terdapat dua macam kegiatan pemeliharaan secara umum yaitu:
Pemeliharaan secara terjadwal yang meliputi proses pengecekan dan pemeliharan terhadap bangunan dan komponen CME yang biasanya dilakukan 2 minggu sekali sampai 3 minggu sekali.Kegiatan ini dikerjakan sesuai dengan standar prosedur yagn berlaku, daftar bangunan yang dicek, lama pengecekan dan laporan yang nantinya akan berguna sebagai updating catatan atau dokumentasi kondisi fisik site
Pemeliharaan incidental, adalah pemeliharaan yang tidak terjadwal yang biasanya dilakukan karna terjadi sesuatu pada site.pemeliharaan ini juga dilakukan setelah penambahanperangkat radio atau perangkat CME lainnya.
Sebelum melakukan pemeliharaan ke lapangan personil pemelihara harus memperhatikan beberapa hal berikut:
Personil telah mengetahui apa yang akan dicek dalam rangka pemeliharaan CME dan penuanan dalam bentuk ceklist.Biasanya ceklist berisikan group elemen, jenis element, besaran yang diukur, besaran menurut standar, besaran menurut hasil temuan, dan komentar
Menyediakan dokunentasi yang diperlukan
Menyediakan perangkat ukur yang diperlukan
Menyediakan perangkat yang berhubungan dengan keselamatan kerja
Pemeliharaan CME menggunakan peralatan antara lain:
Multimeter
Multimeter adalah perangkat yagn digunakan untuk mengukur besaran-besaran umum pada listrik seperti teganggan, arus, dan tahanan.tetapi ada saatnya dimana multimeter dapat digunakan sebagai alat troubleshooting untuk mengetahui ada tidaknya hubungan pendek pada rangkaian.
Gambar 4.1 Multimeter
Hal yang perlu diperhatikan dalam pemakaian multimeter adalah:
Mengkalibrasi multimeter dengan benar
Menempatkan selektro pada posisi yang tepat sesuai dengan apa yang digg ukur
Mengukur dengan benarn dan tepatt dan tidak menggangggu perangkat yang beroperasi dan keselamatan pengukur sendiri.
Ground test
Ground test adalah perangkat ukur yang digunakan untuk mengukur tahanan tanah.Pengukuran dilakukan dengan mengambil beberapa sampel pada kawasan yang hendak diukur dan menancapkan batang konduktor pada dua titik yang berbeda.
Gambar 4.2 Ground test
Freon test
Freon test adalah perangkat yang digunakan untuk mengukur tekanan tekanan Freon perangkat AC sehingga dapat diketahui ada tidaknya terjadi kebocoran pada saluran AC
Gambar 4.3 Freont test

Available link for download